Home » Jelajah » Tegal Hits: Objek Wisata Bukit Batu Agung, Balapulang, Tegal. Tegal Hits: Objek Wisata Bukit Batu Agung, Balapulang, Tegal.

Bukit Batu Agung atau daerah setempat menyebutnya dengan nama Gua Lawa sebenarnya adalah satu tempat yang sama. Terletak di 3 desa yaitu Desa Batu Agung, Desa Harjawinangun, dan Desa Bukateja. Semua berada dalam wilayah administratif Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal.
Batu Gantung, Batu Agung
Bukit Batu agung ini sebenarnya sedang ngehits banget di kalangan anak muda Brebes-Tegal sebagai wisata alternatif yang berbau alam yang memang sedang populer belakangan ini setelah adanya slogan My Trip My Adventure.
Sebenarnya, Batu Agung ini adalah nama sebuah desa di kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini terdapat sebuah bukit yang disebut dengan “gunung lawa” karena banyaknya lawa (bahasa jawa) yang artinya kelelawar yang hidup di goa-goa yang terdapat di gunung lawa. Tetapi sekarang, bukit ini lebih dikenal dengan nama Batu Agung karena bukit ini terdiri dari tumpukan bebatuan yang sengaja disusun.
Batu Gantung – Batuagung
Untuk menjangkau ke tempat ini, jika  kalian dari arah Utara rutenya adalah dari pabrik gula jatibarang silahkan belok ke Selatan sampai tembus di Desa Balapulang Selatan. Setelah menjumpai pertigaan silahkan belok kanan, nanti kalian akan melewati hutan jati dan menjumpai pom bensin yang ada di sisi kanan jalan. Setelah patokanya pom bensin, disitu ada pertigaan,  jadi silahkan ambil kiri. Nanti kalian akan melihat SMA N 1 Balapulang dan itu masih lurus terus. Jangan lupa untuk berani tanya-tanya ke penduduk setempat dimana itu Desa Batu Agung.
Dari SMA N 1 Balapulang lurus terus nanti akan menjumpai pertigaan dan ada gapura besar di sisi kanan jalan dengan tulisan Desa Batuagung. Dari situ silahkan kalian melihat-lihat petunjuk jalan yang memang sudah di siapkan oleh warga dan ikuti jalan yang ada hingga bertemu dengan kebun tebu. Dari kebun tebu, kendaraan hanya bisa sampai sini.
Rombongan lain lagi pada selfie
Untuk masuk ke bukit Batu Agung di kenakan tarif masuk sebesar Rp. 5.000/ orang, jalan yang di lalui cukup terjal jadi diharuskan selalu hati-hati. Jalanan yang sangat rusak juga memerlukan kewaspadaan tinggi apalagi ketika musim hujan sekarang ini.
Perjalanan menuju puncak
Dari post tiket masuk kalian akan mendapati turunan dan sampailah di tempat penitipan motor. Semua motor pengunjung hanya bisa sampai sini dan dikenakan tarif penitipan motor sebesar Rp. 5.000/ motor. Insyaallah aman.
Selanjutnya kalian harus berjalan kaki sekitar 25-40 menit untuk mencapai puncak bukit Batu Agung. Diperjalanan menuju puncak bukit akan di suguhkan dengan keindahan pepohonan yang tertata rapi dan rindang serta batu-batuan yang sangat besar di sepanjang jalan. Bagi yang hobi fotografi silahkan ambil gambar sebanyak-banyaknya sebelum menuju puncak karena view nya sangat bagus dengan background hutan dan bebatuan yang sangat besar. Kenapa saya merekomendasikan sebelum menuju puncak foto-fotonya? karena setelah dari puncak kalian di jamin kelelahan, serta muka dan baju pasti banyak kotor-kotornya karena tanah.
Jangan khawatir jika kalian tidak membawa air minum, karena disana juga banyak penjual makanan dan minuman. Tentunya dengan harga yang lumayan mahal meskipun tidak mahal-mahal amat.
Harus tetap hati-hati mencari pijakan
Untuk menuju puncaknya sendiri, medanya cukup sulit dan sangat ekstrim. Karena pendakian bukan hanya melewati tanah-tanah yang menanjak, melainkan melewati batu-batu-an yang sangat besar.  Bahkan di titik tertentu, ada pendakian dengan sudut kemiringan hingga 90 derajat. Sehingga kami sarankan harus hati-hati dan harus pintar-pintar untuk mendapatkan pijakan yang pas saat akan naik. Saya juga merekomendasikan untuk menggunakan celana dan menggunakan sepatu khusus serta harus didampingi oleh teman yang sudah sering ke tempat ini. Atau minimal kalian harus membawa teman yang cowok untuk membantu kalian saat akan naik di atas batu-batu.
Tidak disarankan untuk ke sini saat musim hujan tiba, karena dikhawatirkan takut tergelincir dikarenakan bebatuan yang sangat licin, dan silahkan datanglah lebih pagi. Karena pemandangan paling bagus sekitar jam 8 sampai jam 13.00 siang.
Puncak Batu Agung memang tidak akan pernah menghianati setelah kita bersusah-susah mendaki. Sayangnya, keindahannya ini tidak diiringi dengan rasa tanggung jawab yang besar pula, banyak terdapat coret-coretan pada batu dan banyak juga sampah yang bertebaran. Seharusnya sudah sepatutnya kita menjaga tempat ini agar kelak tempat ini semakin lestari dan tentu saja semakin nyaman untuk dikunjungi.
Pemandangan puncak gak ada duanya
Dari puncak, kalian akan mengalami kesulitan pula saat akan turun dari puncak. Lagi-lagi karena medanya yang sangat tidak masuk akal. Pengalaman saya kemarin saat mendaki, pulangnya lewat Gua Lawa dengan medan yang lebih berat. Goa yang pengap, gelap, bau busuk menyengat dimana-mana dan banyak drama yang terjadi, seperti banyak pengunjung yang cidera karena jatuh, guide cidera sampai drama tali pegangan putus.
Sekali lagi saya sarankan, jangan coba-coba melewati Gua Lawa tanpa bantuan Guide. Silahkan pilih jalur pulang sama seperti jalur dimana kalian berangkat. Jalur itu lebih aman. Karena jalur Goa Lawa sendiri tidak memiliki fasilitas yang cukup dan itu tanpa pengamananan sama sekali.
Jalur pulang, Goa Lawa yang ekstrim
Semestinya ketika kalian bepergian dengan selamat, pulang juga harus dengan selamat pula. Harus selalu berhati-hati guys. Apapun itu, saya merekomendasikan tempat ini jika kalian memiliki jiwa petualang….

sumber:https://abcadalima.blogspot.co.id/2015/12/tegal-hits-objek-wisata-bukit-batu.html

Pos ini dipublikasikan di Artikel. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar